Friday, March 4, 2011

Arab sebelum Nabi Muhammad saw.

PENYELIDIKAN mengenai sejarah peradaban manusia dan dari  mana
pula  asal-usulnya,  sebenarnya  masih  ada hubungannya dengan
zaman kita sekarang  ini.  Penyelidikan  demikian  sudah  lama
menetapkan,  bahwa  sumber peradaban itu sejak lebih dari enam
ribu  tahun  yang  lalu  adalah  Mesir.  Zaman   sebelum   itu
dimasukkan orang kedalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu
sukar sekali akan sampai kepada suatu  penemuan  yang  ilmiah.
Sarjana-sarjana   ahli   purbakala   (arkelogi)  kini  kembali
mengadakan penggalian-penggalian  di  Irak  dan  Suria  dengan
maksud  mempelajari  soal-soal  peradaban  Asiria  dan Funisia
serta  menentukan  zaman  permulaan   daripada   kedua   macam
peradaban  itu:  adakah  ia  mendahului  peradaban  Mesir masa
Firaun dan sekaligus mempengaruhinya, ataukah ia menyusul masa
itu dan terpengaruh karenanya?

MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY


DI TENGAH-TENGAH jalan kafilah yang berhadapan dengan Laut
Merah - antara Yaman dan Palestina - membentang bukit-bukit
barisan sejauh kira-kira delapanpuluh kilometer dari pantai.
luas, yang hampir-hampir terkepung samasekali oleh bukit-bukit
Bukit-bukit ini mengelilingi sebuah lembah yang tidak begitu itu kalau tidak dibuka oleh tiga buah jalan: pertama jalan
menuju ke Yaman, yang kedua jalan dekat Laut Merah di pelabuhan Jedah, yang ketiga jalan yang menuju ke Palestina
.
Dalam lembah yang terkepung oleh bukit-bukit itulah terletak Mekah. Untuk mengetahui sejarah dibangunnya kota ini sungguh sukar sekali. Mungkin sekali ia bertolak ke masa ribuan tahun yang lalu. Yang pasti, lembah itu digunakan sebagai tempat perhentian kafilah sambil beristirahat, karena di tempat itu terdapat sumber mata air. Dengan demikian rornbongan kafilah itu membentangkan kemah-kemah mereka, baik yang datang dari jurusan Yaman menuju Palestina atau yang datang dari Palestina menuju Yaman. Mungkin sekali Ismail anak Ibrahim itu orang pertama yang menjadikannya sebagai tempat tinggal, yang sebelum itu hanya dijadikan tempat kafilah lalu saja dan tempat perdagangan secara tukar-menukar antara yang datang dari arah selatan jazirah dengan yang bertolak dari arah utara. Kalau Ismail adalah orang pertama yang menjadikan Mekah sebagai tempat tinggal, maka sejarah tempat ini sebelum itu gelap sekali. Mungkin dapat juga dikatakan, bahwa daerah ini dipakai tempat ibadat juga sebelum Ismail datang dan menetap di tempat itu. Kisah kedatangannya ketempat itupun memaksa kita membawa kisah Ibrahim a.s. secara ringkas.